Kelelawar adalah hewan mamalia yang dapat terbang. Namun, mamalia ini memiliki sayap yang berbeda dengan burung. Kelelawar memiliki sayap yang terbuat dari selaput tipis yang membentang antara tulang-tulang jari dan tulang lengannya. Bagian atas masing-masing sayap terdapat cakar yang digunakan untuk melekat pada batuan saat menggantung di dinding gua. Gua adalah habitat kelelawar. Kelelawar mencari makanannya di malam hari. Akan tetapi, kelelawar tidak memiliki penglihatan yang tajam. Lalu bagaimana cara kelelawar mencari makanannya?
Kelelawar adalah salah satu hewan yang dapat mendengar bunyi ultrasonik. Kelelawar sendiri juga dapat memancarkan bunyi ultrasonik dari mulutnya. Bunyi itu kemudian dipantulkan ke telinga dalam bentuk gema oleh benda atau makhluk hidup yang ada di sekitar kelelawar. Pantulan inilah yang membuat kelelawar dapat memprediksi jarak rintangan atau makanan yang berada di sekitarnya. Kemampuan kelelawar dalam memperkirakan jarak suatu benda dengan mendengar kembali bunyi frekuensi tinggi yang dikeluarkannya disebut dengan ekolokasi. Oleh karena itu, meskipun kelelawar tidak memiliki penglihatan yang tajam, tetapi dapat mencari makanan di malam hari tanpa menabrak apa pun.