Suara Aneh Di Dalam Gua
Pipik Kepik terpaku di hadapan gua di tengah hutan. Konon, gua itu berhantu. Sering terdengar suara-suara aneh dari dalam gua. Namun, Pipik harus memetik buah ceri emas yang hanya tumbuh di dalam gua tersebut. ‘Kalau aku tidak mengambilnya, adikku bisa bertambah parah sakitnya,’ ujar Pipik dalam hati.
Tak satu pun binatang mau menemaninya pergi ke gua itu. Dengan jantung berdegup, Pipik terbang mendekati mulut gua. Suasana terasa gelap dan dingin. Pipik sangat merinding, tetapi dia memberanikan diri masuk ke gua.
“Haloo,” ucap Pipik cukup keras.
“Looo looo looo,” sebuah suara aneh yang ditakuti Pipik tiba-tiba muncul.
“Lariii!” Pipik terbang dengan kecepatan penuh mencari jalan keluar.
Braaakk! Pipik menabrak seekor kelelawar yang menempel di dinding gua.
“Ada apa sih?” tanya Sesa Kelelawar sedikit kesal.
“Ada hantu,” jawab Pipik dengan wajah pucat.
“Ssstt… Coba perhatikan suara-suara aneh itu!”
“Tidak ada hantu di sini!” seru Sesa.
“T-t-tapi su-su-suara itu,” ucap Pipik terbata-bata.
“Suara itu pantulan suaramu sendiri yang menabrak dinding gua.
Suara itu namanya gaung,” Sesa menjelaskan.
“Gaung? Jadi bukan suara hantu?” tanya Pipik.
“Tentu saja bukan!” seru Sesa.
Akhirnya, Pipik memetik buah ceri emas tanpa rasa takut. Sejak itu, tidak ada lagi yang takut memasuki gua.
FAKTA SAINS:
Bunyi akan memantul jika mengenai benda keras. Akan tetapi jika
mengenai benda lunak, bunyi akan diserap. Itulah sebabnya di lantai dan dinding bioskop dipasang karpet yang sangat tebal. Hal ini agar suara dari film yang sedang diputar bisa diserap oleh karpet dan tidak terdengar ke luar studio.
(Halaman 7-12)