How to be Popular in High School
Coming Soon

How to be Popular in High School

14-16 tahun
Synopsis

Isa yang dulu cupu dan terkucil saat SMP men­coba peruntungannya di SMA 743. Tujuannya satu: men­jadi cewek populer! Ia pun mendaftar di ekskul dance, tempat para cewek populer dan elite ber­kumpul. Namun, sialnya, Lexy, si ratu sekolah yang dulu mengucilkannya saat SMP, juga men­daftar di ekskul yang sama. Ditambah lagi ekskul dance terkenal dengan ploncoannya yang gila-gilaan.
Namun, Isa pantang menyerah! Ia bertekad membuktikan bahwa dirinya juga layak diper­tim­bangkan dalam jajaran cewek populer di sekolah. Mulai dari tampil di depan senior, sampai pasang muka manis walau hati gondok berat. Bisakah Isa memanjat dinding terjal menuju popularitas?


Author : Reytia
Price : Rp 99,000
Category : FICTION,INSPIRATIONAL STORIES
Page : 222 halaman
Format : E-Book
Size : 13 cm X 19 cm
ISBN : 00000
Publication :

Apa yang salah darinya? Kenapa masa-masa SMP yang seharusnya menyenangkan malah membuat Isa nyaris gila?
Setiap kali ia duduk sendirian, tak pernah ada yang mengajaknya bicara.
Setiap ia mengajak orang lain bicara, mereka langsung menjauh atau membubarkan diri.
Setiap ada tugas berkelompok, ia selalu menjadi orang yang mengerjakan tugasnya sendirian.
Setiap kali teman-teman sekelas melihatnya, mereka selalu melempar pandangan jijik atau meremehkan.
Setiap kali ia melihat teman-temannya bercengkerama, ia seolah melihat ada tembok tak kasat mata yang memisahkan dirinya dan mereka.
Sampai akhirnya, Isa mendapatkan jawabannya. Di toilet perempuan, setelah pelajaran olahraga berakhir, saat ia dan teman-teman sekelasnya berganti pakaian.
“Salah lo apa? Sampai sekarang lo masih enggak sadar juga?” Lexy, gadis cantik blasteran Prancis yang berdiri di hadapan Isa itu tersenyum sinis.
Lexy menarik bagian belakang kerah baju Isa lalu mendorongnya ke cermin di wastafel. Isa bisa melihat pantulan wajahnya di cermin. Rambutnya bergelombang yang awur-awuran, wajahnya pun kusam dan apa adanya. Sangat kontras dengan Lexy yang terlihat sempurna. Rambutnya bergelombang kecokelatan yang tertata rapi seperti baru keluar dari salon. Wajahnya bersinar bagai bintang iklan di televisi, entah make     up atau perawatan kulit apa yang ia pakai. Belum lagi sepatu dan jam tangannya yang harganya mungkin sama dengan kontrakan rumah Isa sebulan. Tawa Lexy kemudian teramplifikasi dengan gemuruh tawa dari teman-teman sekelasnya.
 “Ngaca, dong, Sa. Ngaca.”

RECOMMENDED FOR YOU Explore More